Minggu-minggu ini dan kedepan sepertinya akan menjadi hari yang cukup membuat sibuk bin sibuk. Pasalnya deadline pengumpulan Tugas Pra Desain Pabrik Teknik Kimia sudah kurang dari 1 bulan, sementara masih banyak yang belum terselesaikan. Selain itu, intensitas progress dengan pembimbing juga berkurang. Alasannya karena pekerjaannya juga belum terselesaikan, jadi belum ada yang diprogreskan. Jalan satu-satunya yaitu dikerjakan dengan ngebuuut terus-terusan. Dalam pengerjaan Pabrik ini dibagi sama patnerku, sehingga ada pembagian tugas biar lebih cepat terselesaikan. Tapi, tetap saja, hari-hari penuh dengan pabrik dan pabrik. Dan memang harus bisa pintar-pintar mengatur waktu dengan baik. Patnerku juga masih ada beberapa UAS. Aku sendiri juga masih ada beberapa PR yang harus diselesaikan, yaitu penyelesaian Laporan PKM dan UAS dua mata kuliah, dan mungkin beberapa agenda lainnya.
Di tengah-tengah hari yang ruwet dan sibuk, sepertinya ada sedikit hiburan dengan membaca buku "Sepatu Dahlan". Awalnya aku tau buku ini dari acara Launching Buku Sepatu Dahlan di JTV (lupa tanggal brp?). Melihat sumber inspirasi kisah novel tersebut dan perbincangan di acara tersebut, sepertinya buku ini menarik buat dibaca. Apalagi sosok Pak Dahlan yang seakan menjadi magnet sekalipun saat itu Pak Dahlan mengaku belum baca novelnya. Alhasil seminggu yang lalu aku cari buku ini di gramedia. Akhirnya dapat juga.
Usai mendapatkan buku ini, aku masih membiarkan tergeletak di meja. Sesekali aku membaca testimoni-testimoni tokoh2 yang ada di sampul covernya. Aku masih sangat sibuk dengan aktivitasku yang lain sehingga tak sempat langsung baca buku ini. Barulah hari ini aku bisa menyempatkan baca buku Sepatu Dahlan. Baru dari Prolog, bagian satu, sampai dua..... sudah sangat menarik untuk diteruskan membacanya, tapi harus stop dulu dan dilanjutkan besok karena masih ada kerjaan yang harus diselesaikan, hehe. Buku ini bisa juga menjadi hiburan ditengah kesibukan kerjaan, kisah yang menarik bisa membuat selalu ingin tau bagaimana kisah selanjutnya..... :) Aku membayangkan sepertinya kelak kisah Sepatu Dahlan ini bakal di filmkan.