Pages

Monday, May 9, 2011

Artikelku di Surya: "Geliat Bisnis Sekitar Kampus"

WARTEG (Wartawan Warga Negara)

Harian Surya Cetak, Kamis, 5 Mei 2011, dengan judul "Bisnis Menjamur Sekitar Kampus"
Surya Online, dengan judul "Geliat Bisnis Sekitar Kampus"

Geliat Bisnis Sekitar Kampus

Ada gula, ada semut, peribahasa tersebut terasa cocok untuk menggambarkan bagaimana kondisi yang ada di sekitar kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Keberadaan kampus ITS ternyata telah memberikan pengaruh ekonomi kepada masyarakat sekitarnya. Pasalnya, banyak berbagai macam bisnis menjamur yang target pasarnya adalah kalangan mahasiswa. Mahasiswa tentu perlu memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari dan hal tersebut dimanfaatkan sebagai peluang oleh sebagian warga yang ada di sekitar kampus ITS untuk berbisnis atau membuat usaha.

Keputih, merupakan salah satu kawasan dekat kampus ITS yang banyak disulap menjadi tempat indekos mahasiswa. Banyak ragam bisnis dan usaha yang berkembang di kawasan ini. Salah satunya adalah bisnis indekos atau kos-kosan. Bisnis yang satu ini bisa dibilang tidak pernah sepi peminat. Hampir hampir setiap saat bisa terlihat beberapa rumah kos-kosan baru dalam tahap pembangunan.

Dengan adanya mahasiswa baru di setiap tahunnya, tentu bisnis ini menjadi peluang yang menguntungkan. Apalagi harga yang ditawarkan sangat beragam, dari harga standar, sampai harga yang sedikit lebih mahal dengan iming-iming fasilitas yang menggiurkan. Tentu saja, rumah kos jenis ini khusus ditawarkan untuk kalangan mahasiswa yang ditengarai berduit tebal.

Atau juga jenis bisnis lainnya yang juga sangat beragam jenis usahanya. Sebut saja di antaranya adalah bisnis makanan, laundry, printing, warnet, pulsa hingga jasa fotokopi dan pengetikan serta penjilidan. Jasa bisnis pada bidang tersebut bisa dibilang sudah menjadi kebutuhan ‘pokok’ mahasiswa di samping rumah kos-kosan.

Akan tetapi, semua akan kembali pada selera pasar dan bagaimana pebisnis tersebut menawarkan jasa/produknya kepada konsumen. Jika memang memiliki keunggulan dibandingkan kompetitor, misalnya di bidang makanan yang menawarkan bukan saja rasanya yang enak, namun juga harganya cekak, atau jasa laundry yang bukan saja bersih namun dengan embel-embel harga mahasiswa, sudah bisa dipastikan akan banyak diserbu mahasiswa.

Selain itu, juga ada satu pasar swalayan terbesar paling dekat dengan kampus ITS dan masih dalam jangkauan mahasiswa. Keberadaan pasar swalayan ini sudah semestinya sangat membantu mahasiswa dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Swalayan ini cukup lengkap, dari kebutuhan pokok sehari-hari sampai perlengkapan kuliah juga ada, termasuk jasa pengisisan pulsa hingga kelengkapan fasilitas berupa bilik ATM. Secara tidak langsung, swalayan ini telah menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar dan dapat meningkatkan ekonomi mereka.

Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis yang bermunculan tidak hanya berasal dari masyarakat setempat, tetapi juga ada dari kalangan mahasiswa, bahkan alumni ITS sendiri. Sebut saja, bisnis jasa digital printing corner milik salah seorang alumnus Teknik Kimia ITS. Ada juga bisnis kuliner berupa nasi jamur ala onigiri Jepang yang dikelola beberapa mahasiswa ITS. Atau, mereka yang tertarik dengan bisnis lampu aromaterapi yang cukup inovatif milik salah seorang mahasiswa Teknik Kimia ITS. Ragam bisnis yang dikelola para mahasiswa ITS ini tentu sudah menerapkan prinsip dagang yang lebih piawai, setidaknya jika dilihat dari kemasan produk yang mereka pasarkan. Sebut contoh es degan yang dikemas dalam cup portable. Minuman tradisional instan ini dikelola mahasiswa Biologi ITS. Dan masih banyak lagi bisnis yang dirintis oleh mahasiswa ITS. Sepertinya, mahasiswa juga memiliki inovasi yang bagus dalam berbisnis.

Sumber: www.surya.co.id

No comments:

Post a Comment