Pages

Thursday, February 28, 2013

Chatting Tidak Biasa

Kita tidak pernah tau apa rencana Allah SWT terhadap diri kita. Kita juga tidak bisa mengatur bagaimana Allah SWT mengingatkan hambanya terhadap hal-hal yang kurang baik. Mungkin apa yang aku alami beberapa waktu lalu, pertanda Allah SWT telah mengingatkan hambanya. Aku rasa itu bukanlah suatu kebetulan, tapi memang kehendak-Nya...

Hal ini terjadi hanya dalam suatu percakapan chatting di facebook. Sesuatu yang tidak pernah aku duga. Entah orang itu datangnya dari mana, kenal langsung juga nggak, cuma sebatas dalam facebook yang semuanya abstrak. 

Dalam tulisan ini, semuanya aku sampaikan secara implisit, aku tidak akan menuliskan keburukan apapun tentang diri seseorang, karena itu adalah aib yang perlu dijaga. Tapi kalo boleh, aku mengibaratkan ada yang positif (+) dan negatif (-). Ada seseorang yang sebenarnya (+) tapi memposisikan dirinya sebagai (-) dengan maksud tujuan untuk mengingatkan orang (-) agar bisa kembali ke (+). Terjadilah percakapan antara orang yang memang (-) dengan orang tersebut. Orang tersebut yang memulai percakapan. Banyak hal yang dibicarakan dalam percakapan tersebut, sharing, berbagi pengalaman, bahkan aku pun merasa ada kelegaan karena bisa sharing apa yang sebenarnya orang lain tidak tau.

Ending dari percakapan itu adalah menjadi titik awal untuk menjadikan semuanya (+), dan mengapus semua yang (-). Aku tidak tau siapa orang itu dan orang itu juga tidak tau siapa aku. Rupa pun juga tak mengenal. Tapi, aku yakin bahwa Allah SWT telah membantu dan mengingatkan hamba-Nya yang lemah ini melalui perantara orang itu. Siapapun orang itu, semoga Allah SWT memberikan berkah untuknya. Alhamdulillah, InsyaAllah bisa menjadikan hidup ini lebih baik :)

Tuesday, January 1, 2013

“Aku” bagian 4: Aku & IECC

Aku sangat bersyukur bisa berada di IECC BEM ITS. Setidaknya sudah bisa membuka cakrawala pikiranku sehingga tidak hanya terkungkung di jurusan saja. Disini aku mulai berkembang dan belajar banyak hal. Sekalipun aku banyak kekurangan, tapi aku selalu berusaha sebaik mungkin dengan segala keterbatasanku. Mungkin aku orang yang paling lama berada di IECC yaitu 3,5 tahun. Di perjalanan 3,5 tahun tersebut aku melihat perkembangan IECC yang luar biasa. 

Setahun pertama menjadi staf divisi Sosial, aku banyak beradaptasi dengan kondisi baru dan tidak biasa menurut aku. Satu setengah tahun kedua, mulai diberikan amanah lebih sebagai Kadiv Sosial. Disini juga masih banyak belajar dan beradaptasi, dan beruntung bertemu orang-orang yang penuh semangat. Setahun ketiga, sebenarnya awalnya sudah mau rehat dari kegiatan IECC, tapi dalam masa mau rehat tetap saja masih ikut kegiatan IECC. Akhirnya diberikan amanah lagi sebagai manager cominfo. Alhamdulillah, ada kesempatan buat belajar lagi bersama IECC dan bertemu orang-orang yang luar biasa. Setiap kepengurusan pastinya memberikan kesan yang berbeda dan karakter kepemimpinan yang berbeda pula. Semoga IECC selalu berkembang menjadi lebih baik.


Sunday, December 30, 2012

“Aku” bagian 3: Bersyukur Gagal Masuk Himpunan

Sebenarnya dulu aku bukan orang yang sangat tertarik untuk bergabung dalam suatu organisasi. Bahkan sekalipun ada oprec BEM FTI maupun BEM ITS saat menjelang semester 3, aku sama sekali tidak kepikiran untuk ikut bergabung. Saat itu aku memiliki ekspektasi yang tinggi mengenai “BEM”. 

Meskipun begitu, aku tetap memutuskan untuk bergabung dalam suatu organisasi karena aku butuh suatu wadah agar bisa berkembang dan mengaktualisasikan diri. Saat itu aku hanya tertarik untuk bergabung di himpunan jurusan meskipun aku sendiri nggak merasa yakin bisa cocok dengan organisasi ini (karena berada di internal jurusan). 

Oprec sudah selesai dan hasil seleksi menunjukkan bahwa aku tidak lolos :( . Kecewa dan bingung, masak aku jadi nganggur nggak ikut organisasi apapun untuk semester 3 dan seterusnya. Oprec BEM kan juga sudah selesai. Hmm..... 

Dari sinilah hal itu bermula. Tanpa sengaja aku melihat poster Oprec BSO IECC BEM ITS di mading jurusan. Di poster tersebut juga dijelaskan seputar IECC dan bidang yang ditangani. Setidaknya ini adalah satu kesempatan yang bisa aku ambil. Awalnya memang tidak yakin dengan bidang sosial pendidikan ini, tapi aku ingin mencobanya. Seleksi dilakukan dengan cepat, sehari selesai, dan akhirnya lolos. Keesokan harinya langsung ikut raker BEM ITS. Rasanya masih asing dan aneh saat itu. 

Waktu terus berjalan dan semakin mengenal IECC. Bersyukur bisa berada bersama IECC dengan kegiatan-kegiatannya yang positif dan bermakna dengan membantu sesama di bidang sosial pendidikan.

Monday, December 24, 2012

"Aku" bagian 2: Kenangan Setahun Bersama PSM ITS

Waktu SMA, aku sedikit tertarik dengan paduan suara (choir). Tapi, aku nggak tertarik untuk bergabung dengan grup paduan suara, maklum, suaraku pas-pasan, nggak PD, kata temenku saat bicara saja kadang suaraku ada falesnya, hehe. Sepertinya aku tetep menyukai harmonisasi suara yang indah dalam paduan suara. Lebih tepatnya sebagai pengagum saja. Satu lagu yang selalu aku tunggu-tunggu saat upacara 17an di SMA yaitu lagu “Dari yakin ku teguh”, lagunya mengalun indah dengan perpaduan suara yang harmoni. 

Ketika udah menjadi mahasiswa, lagi-lagi aku terkesan dengan sebuah grup paduan suara yang menyanyikan beberapa lagu saat pembukaan mahasiswa baru di GRAHA ITS. Entahlah itu lagu apa yang dinyanyikan, yang pasti, aku sangat menikmatinya, dan enak buat didengar, apalagi kalo tuh lagu ada dinamikanya, dan sampai tinggi melengking, huahhh keren kali. Hal itulah yang mendorong aku buat mencoba bergabung bersama PSM ITS, modal nekad kayak Bonek, pengetahuan masih NOL, dan berani karena aku ingin mencoba hal yang baru. 

Waktu pendaftaran, ternyata nggak cuma aku yang dari tekkim. Cukup banyak yang sejurusan, jadi bisa ada temennya. Setelah pendaftaran, ada tes vokal, ini adalah bagian yang buat deg-degan nggak karuan. Entahlah, bagaimana ketika aku tes vokal, pokoknya suara keluar, ya sudah, budal... hehe. Coba bayangkan, aku orangnya nggak pernah nyanyi, apalagi di depan orang. Dan saat itu adalah kali pertama melakukannya. Tapi akhirnya bisa diterima juga masuk PSM ITS dengan kelompok kategori suara bass, meskipun kemampuan pas-pasan. Beberapa minggu awal latihan, aku masih beradaptasi dengan dunia PSM, masih belajar nada dan not balok. Ternyata, susah sekali baca not balok, alhasil karena susah baca not balok, aku cuma menghafalkan nadanya saja. 

Satu semester sudah terlewati, memasuki semester dua. Seleksi alam mulai terjadi. Satu per satu temen2ku sejurusan berguguran dari PSM. Apalagi tekkim dengan segala kesibukannya, entah itu praktikum, pengkaderan, dll. Kebetulan waktu semester dua ada dua praktikum, Kimia Analisa dan Mikro, komplit sudah. Ketika semua out dari PSM, aku malah bertekad ingin tetap bertahan bersama PSM. Aku ingin membuktikan bahwa kesibukan di tekkim, terutama praktikum yang hanya secuil SKS, nggak ada pengaruhnya dengan kegiatanku di luar. Akhirnya, ini terbukti, kalo memang ada kemauan ya bisa terlewatkan. Aku bisa ikut LA PSM ITS, dimana aku satu2nya dari tekkim. 

Tapi, lagi-lagi ada hal yang aku lupa. Ada kondisi yang sedikit aku paksakan sekalipun aku merasa tidak nyaman. Karena terlanjur nyemplung, saat itu aku teruskan saja. Ibaratnya seperti, ada orang yang passionnya sebenarnya dibidang jurnalistik, tapi dia mencoba untuk belajar ekonomi sekalipun dia kurang nyaman. Ketidaknyamanan itu akan bertumpuk dan suatu saat bisa berontak. Mungkin yang terjadi bisa diibaratkan seperti itu. Sehingga pada akhirnya aku memilih dunia yang lebih tepat untuk aku tekuni. 

Bagaimanapun juga, aku sangat senang telah menjadi bagian dari PSM ITS yang sangat luar biasa. Terima kasih, terutama buat mas Fajar, yang sangat berdedikasi tinggi bersama PSM ITS, juga temen2 PSM ITS yang lain. Aku sangat salut. Mohon maaf juga kepada semuanya jika ada salah saat aku di PSM ITS. Aku juga turut senang dengan prestasi Internasional PSM ITS. Luar biasa! 

Penting untuk lebih mengenal diri sendiri, apakah mau jadi pemain dan penikmat saja

"Aku" bagian 1: Awalnya KINI, akhirnya juga KINI

Ini adalah cerita tentang pertemuanku yang tanpa sengaja bertemu dengan anak Teknik Kimia dan anak KINI terus-terusan, saat aku baru menginjakkan kaki di kampus ITS ini. 

Pertama, saat daftar ulang mahasiswa baru di depan BAAK ITS, aku bertemu dengan mbak Alif (Tekkim 2007). Mbak Alif sedikit mambantu dengan memberikan penjelasan dan informasi tentang daftar ulang, Teknik Kimia, dan lain-lain. (Mbak Alif ternyata anak KINI) 

Kedua, saat aku bingung muter-muter cari kosan sama ortu, tanpa sengaja bertemu dengan dua orang mahasiswa di daerah perumdos blok T yang sedang jalan balik ke kosnya di Keputih. Dia adalah mbak Indra (Tekkim 2004) bersama temannya yang sama-sama dari Tekkim juga. Disitu kami tanya-tanya tentang kosan di sekitar kampus ITS karena masih bingung dengan lokasinya. Akhirnya, mbak Indra mambantu kami mencarikan kosan di sekitar Keputih. (Mbak Indra ternyata anak KINI) 

Ketiga, karena belum dapat kosan juga, akhirnya mbak Indra menunjukkan ke alamat kontrakan temannya. Disitu aku dikenalkan dengan mas Iqbal (Tekkim 2004). Kontrakan tersebut ternyata kontrakannya anak Tekkim semua. (Mas Iqbal ternyata anak KINI) 

Keempat, aku juga diberi referensi kontrakan anak Tekkim yang lain di daerah Kejawan. Disitu aku bertemu dengan Mas Adi (Tekkim 2005). (Mas Adi ternyata anak KINI) 

Kelima, akhirnya aku kos di kontrakannya mas Iqbal. Ternyata semua orang di kontrakan tersebut anak KINI. Dan pada akhirnya, aku menjadi anak KINI juga karena terbawa oleh arus :) 

Sekadar informasi bahwa KINI (Kajian Islam Nurul ‘Ilmi) merupakan lembaga dakwah di jurusan Teknik Kimia ITS. Pada awalnya aku memang sedikit “asing” dengan organisasi keagamaan seperti itu, sejak SMA malah. Tapi setelah menjalaninya di KINI, ternyata tidak seperti yang aku bayangkan, dan semuanya tetap baik-baik saja dan positif.

Prolog: "Aku"

Dulu aku ingin membuat tulisan yang berisi tentang berbagai pengalaman dan hal-hal yang pernah aku alami semasa aku kuliah. Ada yang unik, menyebalkan, menyenangkan, keanehan, dan lain-lain. Rasanya ada kepuasan dan kelegaan tersendiri ketika mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran ataupun yang menjadi unek-unek. Setidaknya, melalui apa yang aku tulis, mungkin orang bisa mengenal lebih bagaimana aku. Nah, semuanya cerita ini aku rangkum dalam tulisan “Aku” yang berisi beberapa hal yang pernah aku alami mulai awal masuk ITS hingga saat ini. 

Bagaimana ceritanya? 

Simak bagian-bagian cerita di artikel selanjutnya..... 


Tuesday, December 18, 2012

Ngoro Semakin Berkembang


Jumat (14/12) yang lalu, aku pergi ke Pandaan untuk suatu keperluan. Pagi sekali aku berangkat, tapi aku tidak langsung menuju ke Pandaan. Aku mampir dulu ke rumahku yang berada di Ngoro-Mojokerto. Usai dari Pandaan, aku juga balik ke rumah selama beberapa hari. 

Minggu pagi aku bersepeda ke kawasan NIP (Ngoro Industri Persada) atau sekarang lebih dikenal dengan Ngoro Industrial ParkSambil bersepeda, juga sekalian melihat perkembangan industri yang ada di kawasan tersebut.

Yang belum tahu tentang Ngoro Industrial Park (NIP), disini akan aku jelaskan. Ngoro Industrial Park merupakan salah satu kawasan industri yang berada di bawah kaki gunung Penanggungan, Ngoro-Mojokerto, Jatim, sekitar 45 km selatan kota Surabaya. Lebih jelasnya bisa lihat peta berikut. 


Investor di NIP berasal dari Indonesia, Jepang, Singapore, South Korea, Switzerland, Taiwan, UK, Frane, China, Malaysia. Bidang bisnisnya yaitu Auto parts, Bags (Paper & Plastic), Ceramic Tile, Chemical, Faucets, Food Processing, Hygienic Products, Jewellery, Music Instrument, Tobacco Processing and cigars, Wood Working, Wooden Furniture, Sanitary Ware, etc. Selain itu, juga terdapat beberapa investor baru:

  • PT. Alam Lestari Unggul
  • PT. Bambang Djaja
  • PT. S & S Hygienic Solution
  • PT. Tomatec Indonesia
  • PT. Uni-Charm Indonesia
  • PT. Yakult Indonesia Persada
Saat aku bersepeda kesana memang sedang ada banyak pembangunan pabrik-pabrik baru di area sebelah barat. Mungkin sekitar 60% hampir jadi. Dengan semakin bertambahnya pembangunan pabrik baru, pastinya juga akan menambah kebutuhan tenaga kerja. Seiring berkembangnya industri di Ngoro, hal ini juga dibarengi dengan berkembangnya dunia perbankkan disana. Dulu cuma ada satu bank di Ngoro, yaitu BRI. Sekarang sudah ada BCA, Bank Jatim, BNI, dan Mandiri. Benar-benar komplit plit plit. Dulu kalo aku mau bayar spp, harus ke BNI kota Mojosari, sekarang gampang ke BNI karena udah ada di Ngoro. Sayangnya, aku udah mau lulus, jadi tidak butuh bayar spp lagi, hehe... Rasanya ikut senang jika daerah kita semakin bertambah berkembang.  Semoga akan banyak kemajuan di daerah Ngoro Mojokerto, disamping Industri di NIP. 

Sumber informasi: www.ngoroindustrialpark.com