Pages

Saturday, September 24, 2011

Mengatasi Virus Facebook

Aku pernah kena dapet link aneh yang tiba2 muncul di setiap aku buka fb, dan munculnya di chat/obrolan sama temen2 fb ku. Sepertinya itu semacam virus atau apalah, dan ini aku ada sedikit petunjuk bagi yang udah kena masalah seperti yang aku alami.....

  1. Jika anda sudah terlanjur menjadi korban dan menyebarkan Event Invitation pada seluruh kontak Anda, segera informasikan ke seluruh kontak Facebook Anda untuk tidak mengklik link yang diberikan apalagi sampai menyetujui instalasi aplikasi.

  2. Klik [Account] [Privacy Settings]. Anda akan membuka menu “Choose Your Privacy Settings”

  3. Klik [Edit your settings] dari menu “Applications and Websites” di pojok kiri bawah untuk membuka menu “Choose Your Privacy Settings > Applications, Games and Websites"

  4. Klik [Remove unwanted or spammy applications] untuk membuka layar “Applications, Games and Websites > Applications You Use" dan klik tanda X di sebelah “Edit Settings”

  5. Anda akan mendapatkan layar konfirmasi Remove, klik tombol [Remove] untuk menghapus program HD Video Player. (detik.com)

Tuesday, September 20, 2011

MIMPI

Bermimpilah tentang apa yang ingin qt impikan, 
pergilah ke tempat-tempat yg mana qt inginkan, 
Jadilah seperti yang qt inginkan, 
karena qt hanya memiliki satu kehidupan 
dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin qt lakukan...


(Dikutip dari status seseorang di facebook)

Sunday, September 18, 2011

HAH, Si Mobil Mewah Nggak Disiplin Rambu2!!!

Hari ini aku mendapatkan sesuatu yang bisa jadi pelajaran buat semua, terutama dalam hal berlalu lintas di jalan raya. Mungkin kita beranggapan kalau tingkat ekonomi itu mempengaruhi kedisiplinan ber-lalu lintas di jalan raya. Tapi, hal itu tidak sepenuhnya benar. Ini terbukti dengan hal yang aku saksikan sendiri. Mungkin tidak hanya kali ini saja, sebelum ini aku juga pernah menyaksikan. Mungkin banyak beranggapan kalo orang tingkat ekonomi bawah rawan tidak disiplin di jalan, tapi orang kaya juga sama, banyak yang nggak disiplin..... Jadi, intinya sama saja. Semua kembali kepada diri masing-masing sebagai pengguna jalan, apakh mau berkomitmen untuk disiplin atau tidak. Toh, resikonya juga bakal ditanggung sendiri.

Ceritanya seperti ini....

Tadi itu aku lagi otw menuju ke wonokromo naik sepeda motor. Saat di sebuah perempatan lampu merah, disinilah terjadilah ketidakdiplinan si mobil mewah ini. Ada tiga lajur yaitu 2 lajur kanan, dan satu lajur kiri. Kalo kita mau lurus, harusya kita berada di lajur yang tengah-tengah. Kalo mau belok kanan, harusnya di lajur paling kanan. Nah, kalo mau belok kiri, kita harus di lajur kiri, soalnya bisa langsung belok tanpa mengikuti rambu2 lampu. Saat lampu merah, si mobil mewah ini sepertinya mau jalan lurus, tapi posisinya nggak jelas antara lajur tengah dan kiri. Karena mungkin udah sangat kebelet, akhirnya si mobil ini masuk ke lajur kiri, padahal dia nggak mau belok kiri. Akhirnya dia menghalangi mobil yang mau belok kiri langsung. ALhasil, mobil yang harusnya bisa langsung lewat, nggak bisa lewat, udah deh, klakson berbunyi, TIN TIN TIN TIN. Karena mungkin udah kebelet, si mobil ini lihat sana lihat sono, eh eh ternyata, dia bablas lampu merah, untuk jaraknya dekat ma lampu ijo.... Meskipun gitu tetep saja bahaya. Bisa saja, ada mobil dari arah lain ngebut karena memburu lampu ijo yang masih nyala.... Untung juga nggak ada polisi, jadi nggak ke Tilang tuh mobil. Harusnya si mobil mewah itu malu sama mobilnya yang mewah, masak pakae mobil mewah kok malah ngelanggar dengan amat sangat jelas. Malu ah!!!! 

Jadi, nggak ada pengaruhnya tingkat ekonomi dengan tingkat kedisiplinan di jalan raya. Semuanya memang berdasar pada individu masing-masing. Semoga kita selalu disiplin ber-Lalu lintas, biar aman di jalan, amien...

Friday, September 16, 2011

Flasdiskku, Kalkulatorku

Aku sudah dua kali mengalami hal ini. Sungguh aneh tapi nyata adanya. Pertama, waktu mau pindahan kosan dari kontrakan yang lama, aku sempet kehilangan flasdisk, awalnya dipinjam oleh temen sebelum liburan, dan setelah liburan entah dimana tuh flasdisk. Akhirnya, aku anggap itu flasdisk hilang entah kemana, atau kebawa siapa entahlah. Semester baru udah mulai, pastinya aku tetep butuh flasdisk setidaknya 2 giga untuk beberapa keperluan. Tapi aku nggak langsung beli, aku masih menunggu mungkin aja ada yang menemukan flasdiskku yang berwarna hitam. Siapa tahu ada yang tidak sengaja terbawa oleh temen, atau ada yang nemukan entah jatuh dimana. Selang beberapa minggu, kok nggak ada yang hubungi aku ya, jadinya aku putuskan buat beli flasdisk baru. Setelah pakai flasdisk yang baru sekitar satu bulan, tiba-tiba ada temen yang datang ke aku. “Ki, ini flasdiskmu bukan, aku temukan di kamar kontrakanku dulu, tapi aku lupa nggak langsung ngasihkan ke kamu,” ujar temenku. Astaga, beneran ini flasdisk yang udah aku anggap hiilang, kok bisa ketemu lagi, syukurlah balik lagi. Udah menghilang berminggu-minggu dan udah dianggap hilang, akhirnya balik lagi tuh flasdisk.

Jika cerita pertama berbicara tentang flasdisk, kedua yaitu tentang kalkulatorku yang menghilang dua kali. Kok bisa? Jadi begini ceritanya....

saat itu habis kuliah ATK di salah satu kelas di jurusan. Usai kuliah, seperti biasanya aku keluar kelas kayak nggak ada yang kurang. Waktu dikelas selanjutnya, aku mau ngambil kalkulator. Kok nggak ada ni kalkulator, dimana ya. Seingetku tadi aku taruh di kursi saat mata kuliah sebelumnya. Aku tidak bisa ngecek ke kelas yang tadi karena ada kuliah, aku pun juga kuliah. Setelah kuliah selesai, baru aku bisa ngecek. Dan ternyata udah entah kemana tuh kalkulator, menghilang tanpa jejak, tapi aku masih berusaha tanya ke temen-temen yang sekelsa ma aku tadi, siapa tahu ada yang membawakan. Aku tanya sana, tanya sini, nggak ada yang tahu. Huft, pusing deh nggak ada kalkulator. Jadi, tiap ada kuliah yang butuh kalkulator, aku mesti pinjem temen. Berselang beberapa minggu, datang deh salah satu temenku, ternyata eh ternyata, dia yang nemukan kalkulatorku, alhamdulliah ketemu, untung belum beli kalkulator lagi. 

Untuk kedua kalinya, kalkulator hilang entah kemana yang buat aku harus beli kalkulator lagi. Kejadiannya entah semester 5 atau 6, aku lupa. Aku juga lupa apakah kalkulatorku dipinjam temen atau nggak. Tapi aku juga udah berusaha nyari dengan tanya temen-temenku yang mungkin pinjam kalkulatorku. Tapi, semua jawab nggak ada yang pinjam. Terusss, kemana ni kalkulatorku. Karena semua balas nggak tau, jadi aku anggap kalkulatorku ini hilang. Jadi, aku beli lagi kalkulator soalnya lagi butuh buat kuliah. Sangka tidak disangka, ajaib bin ajaib, setelah berbulan-bulan, tepatnya hari ini, hari kamis, 15 September 2011, saat aku mau nyebrang dari gang makam, ada di duo sekawan iqbal + eko nyuruh berhenti, jangan nyebrang dulu, katanya mau ngasih sesuatu, entah apa yang mau dikasih, tumben-tumben. Dan apakah itu? Dan ternyata itu adalah kalkulatorku yang udah lama menghilang. Alhamdulliah balik lagi.....

Thursday, September 15, 2011

WAKTU KOSONG = BENCANA


Entah semuanya setuju atau tidak jika aku mengatakan bahwa “waktu kosong = bencana”. Aku menyebutnya demikian karena memang berdasarkan apa yang sudah aku alami dan berdasarkan pada pengalaman. Memang tidak selalu waktu kosong yang ada itu sama dengan bencana, akan tetapi dengan waktu kosong itu akan sangat memungkinkan terjadinya bencana.

Waktu adalah hal yang harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Waktu ini terlalu singkat untuk tidak diisi dengan hal-hal baik. Jadi, mumpung kita masih punya waktu, sebaiknya kita mengisi waktu yang ada dengan hal-hal yang positif. Kita harus memikirkan bagaimana kita ke depan. Jangan sampai waktu keburu terputus sementara kita sendiri belum mengisinya dengan hal yang baik. Setiap orang pasti punya waktu kosong. Nah, sekarang bagaimana mengolah waktu kosong itu dengan sebaik-baiknya. Inilah hal yang sangat susah. Jika orang itu pintar dalam mengolah waktunya dengan hal-hal yang baik, maka waktu yang kosong itu akan diisi dengan hal-hal yang positif. Jika orang itu tidak bisa memanfaakan waktu kosong itu, maka hal buruk akan terjadi. Dengan waktu kosong itu, kita akan mudah terjerumus dengan hal-hal yang negatif. Ketika sudah melakukan hal yang negatif, maka ketika bertemu waktu kosong lagi, hal negatif itu akan ada lagi. Lama-kelamaan bisa menjadi hal yang biasa dan dianggap wajar. Nah, inilah bencana yang aku maksud. Bisa diibaratkan waktu adalah pisau. Ketika pisau itu digunakan dengan baik, maka akan sangat bermanfaat bagi kita. Tapi, ketika kita tidak menggunakan pisau itu dengan baik, maka pisau itulah yang akan menusuk kita di akhirat kelak.

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik, mengisinya dengan hal-hal yang positif.  Aku sendiri juga masih belajar untuk bisa seperti itu, karena aku terkadang masih belum bisa memanfaatkan dengan baik. Tapi, pasti kita semua ingin bisa memanfaatkan waktu dengan baik, aku juga......

Monday, September 12, 2011

Cuplikan Kisah "Rantai Hitam" Adinda

ingin sekali buat menata kembali
pecahan-pecahan keretakan dalam kehidupan
dulu sudah pernah ada niat buat mengakhiri hal yang tidak baik ini
sudah memutus rantai hitam yang ada
mengawali dengan hal yang baru
mulai belajar untuk menjadi orang yang lebih baik
tapi apa daya waktu berjalan
lagi-lagi hati tergoyah
kembali lagi dalam masa lalu yang kelam
seakan sudah menganggap biasa hal itu
tapi tetap saja hati ini bergejolak
selalu ada pergolakan batin
berusaha menentang
tapi susah untuk mengontrol diri sendiri
rantai hitam itu mulai ada lagi
hati seakan haus akan hal yang bisa menenangkan diri
haus akan ketenangan batin
tiada orang yang tau akan hal ini
hanya diri sendiri dan Yang Maha Mengetahui
tak ada orang yang mendukung
hanya diri sendiri yang menyemangati 
tidak ingin mengecewakan orang tua
sudah saatnya memutus rantai hitam ini
sudah saatnya kembali ke jalan-Nya
ingin dekat dengan-Nya
sudah cukup waktu buat bermain
sudah saatnya mulai dari nol
menjadi pribadi yang lebih baik
tak ada kata terlambat buat berubah
semoga kehidupan ini menjadi lebih indah
semoga jalan dimudahkan untuk menjadi lebih baik
amin